Jumat, 29 Oktober 2010

Indahnya Bertafakur Alam...


Sesungguhnya segala yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia, alam semesta dan segala isinya. Berfikir sejenak dalam tafakur alam. Kembali meluruskan niat untuk kemudian memulai tafakur alam dengan cara yang benar dengan penuh harapan mendapatkan curahan hidayah dari Allah .
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan (alam) ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Ali Imran, QS. 3:191)
Segala sesuatu diawali dengan niat yang tulus. Bertafakur alam, melihat segala ciptaan-Nya untuk diniatkan ibadah mencari keridhoan Allah. Tafakur alam sebagai upaya dzikir mata hati yang semakin mendekatkan kita kepada Allah. Ketika melihat semut, ikan, dan semua makhluk Allah, menyadari bahwa semuanya telah diatur rizki-Nya oleh Allah, tak ada satupun yang terlupa. Ketika kita melihat, menafakuri alam dengan hati yang bersih maka akan semakin mempertebal keimanan dan ketauhidan. Tafakur alam yang benar akan semakin meningkatkan kedekatan kita dengan Allah, membuat kita semakin mengagumi kebesaran Allah, sehingga hidayah Allah akan mengalir deras kepada kita .
Ketika kita menyibukkan diri memikirkan akhirat, mengumpulkan bekal untuk kehidupan kekal nantinya, mempersiapkan pertemuan dengan Allah yang menjadi keutamaan, maka duniapun akan mengikutinya, dengan kata lain, Allah akan mencukupkan kebutuhan kita di dunia. Bagaimana mungkin kita bisa merasakan keindahan pertemuan dengan Allah ketika kita melihat segala yang diciptakan Allah tidak membuat kita semakin cinta kepada-Nya dan tidak membuat kita semakin takut dengan adzab-Nya, ketika kita dikaruniai mata yang sehat tidak membuat kita dekat dengan Allah. Mata yang sehat, nikmat penglihatan hendaknya dimanfaatkan untuk hal-hal yang semakin mendekatkan kita kepada Yang Menciptakan Mata, yaitu dengan membaca Alquran, menatap dengan tatapan sejuk kepada keluarga dan sesama manusia, bukan dengan tatapan sinis .

Mulailah membuka mata batin untuk melihat penciptaan Allah, bergantinya siang dan malam, air yang mengalir yang akhirnya membangkitkan kesadaran keimanan kita. Yakini, Suatu saat kita akan bertemu dengan Allah sehingga hal itu mampu mempertebal keyakinan kita. Sehingga timbul kesadaran dzikir lisan dan hati .

Ketika kita melihat burung yang berterbangan, Subhanallah, jadikan panca indra kita sebagai sarana untuk semakin dekat kepada Allah. Ketika kita hidup yang dipikirkan hanyalah Allah..Allah..Allah sepanjang waktu. Sadari kehidupan dunia hanya sebentar, sesungguhnya orang-orang yang beruntung adalah yang mampu memanfaatkan kejadian dan moment untuk membuatnya semakin dekat dengan Allah .

Ketika melihat ikan timbul kesadaran dalam diri bahwa begitu luar biasa Allah yang telah menciptakan ikan yang bisa hidup di air. Jadikan segala ciptaan Allah sebagai penggetar hati kita untuk mengingat Allah. Selalu yang diingat Allah..Allah..Allah..

Rasul pernah menyampaikan bahwa bertafakur sesaat (berfikir) adalah lebih baik daripada ibadah setahun penuh. Maknanya, dengan bertafakur yang benar akan membuat kita semakin khusyu dan sadar dalam memaknai hidup, sehingga setiap apa yang kita kerjakan senantiasa untuk beribadah kepada Allah, khusyu mengharapkan ridho Allah. Karena sesungguhnya ibadah tanpa hati, tanpa adanya pemikiran dan kesadaran dalam diri, maka tidak akan terasa kedekatan dengan Allah, sehingga ibadah hanya sebatas rutinitas yang menggugurkan kewajiban belaka .

Mulailah bertafakur, ketika menghirup udara sejuk, melihat orang yang lalu lalang, melihat cuaca yang sedang mendung, melihat awan yang mulai menutupi cahaya matahari, sadari apa-apa yang kita lihat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, niscaya kita akan tampil sebagai pribadi yang utama. Kita akan lupa dengan keluh kesah karena kita lebih sibuk mengingat nikmat dan kebesaran Allah. Lain halnya ketika kita hanya menyibukkan diri dengan urusan dunia niscaya hati akan semakin keras dan sombong. Yang ada di fikiran hanyalah target..target..target untuk kehidupan dunia, melupakan target hidup yang sesungguhnya yaitu bertemu dengan Allah. Mulailah kembali memikirkan apa yang telah kita capai dan telah persiapkan untuk menyambut target hidup di akhirat .
Bertafakur bukan hanya dengan mata namun sertakan pula hati. Ketika tangan kita menyentuh daun harusnya itu cukup menyadarkan kita bahwa Allah Maha Kuasa. Ketika tangan menyentuh embun yang menempel pada daun, ketika mata melihat embun jatuh ke tanah, seharusnya itu mampu menggetarkan hati kita. Ketika kita melihat pohon dan bunga di sekitar rumah kita pikirkan bahwa Allah lah yang menumbuhkan pohon dan bunga-bunga itu. Jangan hanya memikirkan koleksi bunga apa lagi yang mesti dibeli untuk memenuhi taman kita. Marilah kita gunakan indra kita secara tepat .

Untuk melakukan tafakur alam sebenarnya tidak harus dengan pergi keluar kota. Namun jika hal itu dijadikan sebagai kegiatan kantor yang bertujuan untuk semakin mempererat tali silaturahim antar karyawan maka boleh-boleh saja. Apalagi dalam serangkaian tafakur alam itu ada kegiatan untuk muhasabah, tausiyah, dan doa-doa. Satu hal yang perlu diingat, ketika kita memutuskan untuk mengikuti tafakur alam bersama teman-teman kantor, niatkan untuk ibadah, bukan karena ingin berdekatan dengan si fulan maupun fulanah. Jangan belokkan niat tafakur alam menjadi jalan syahwat .

Ketika tidak memungkinkan bagi kita untuk bertafakur alam ke luar kota maka dalam keseharian di lingkungan sekitarpun kita bisa bertafakur alam. Pada saat kita pulang kantor, melihat rumah kita, Subhanallah, Allah lah yang membuat rumah kita berdiri. Ketika melihat keluarga, maka kembali kita diingatkan tentang Allah yang Maha Pencipta. Melihat perubahan siang dan malam sesungguhnya itu adalah bagian dari ayat-ayat-Nya. Janganlah kita yang sudah diberikan nikmat hidup yang luar biasa dari Allah justru tumbuh menjadi pribadi yang malas. Apa jadinya jika matahari suatu ketika malas terbit sebagaimana mestinya. Jadikan fenomena alam ini sebagai sarana untuk mempertebal keyakinan dan keimanan. Ketika melihat lingkungan sekitar, banyak-banyaklah memuji Allah sehingga mampu menambah energi batin dan keimanan kita, sehingga hatipun semakin suci. Senantiasa pikirkan Allah, bukan Dzat-Nya namun pikirkan tentang sifat dan nikmat-Nya .

Ketika kita ingin mengenalkan anak kita tentang Allah, maka mulailah kenalkan kepadanya mengenai ciptaan Allah. Kenalkan kepada kucing, kelinci, dan rumput yang ada di sekitar rumah kita bahwa itu semua adalah ciptaan Allah. Allah yang menghidupkan dan memberi makan. Ketika ada kupu-kupu berterbangan dan kemudian hinggap di bunga yang tumbuh di halaman rumah, kenalkan kepada anak bahwa kupu-kupu dan bunga pun adalah ciptaan Allah

Ketika anak-anak kita melihat bunga yang berwarna-warni, maka jelaskan kepada mereka bahwa Allah lah yang menciptakan warna. Ajak kembali anak-anak kita untuk melihat kebesaran Allah melalui audio visual sambil jelaskan kepada mereka tentang kebesaran Allah. Kemudian ajak mereka keluar halaman dan biarkan mereka memperhatikan hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar pohon. Jelaskan kepada mereka, ketika angin bertiup menggerakkan pepohonan, sesungguhnya Allah lah yang menciptakan angin dan menggoyangkan tumbuhan. Sehingga hal itu akan menumbuhkan kesadaran kepada mereka bahwa Allah Maha Agung. Ketika ada pohon yang layu, padahal sudah dipupuk dan disirami namun tetap saja layu, jelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Berkehendak .

Sesungguhnya, Allah tidak tidur dan terus-menerus mengurus dan mencukupkan kebutuhan setiap makhluk-Nya. Allah Karim .

لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(Al-Baqarah, QS. 2:255)

Ketika kita mempunyai aquarium, jadikan itu sebagai sarana untuk bertafakur bukan untuk pamer yang hanya akan menjauhkan diri kita dari Allah. Maka kembali luruskan niat, melakukan segala sesuatu bukan hanya karena iseng tetapi untuk ibadah. Mari kita tunjukkan diri sebagai hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat-Nya. Gunakan mata untuk memahami, mensyukuri, dan mengagumi kebesaran Allah. Sehingga hal itu akan membuat kita semakin cinta dan dicintai oleh Allah. Pekalah terhadap lingkungan sekitar dan kembalikan semuanya kepada Allah. Subhanallah..Alhamdulillah. Ketika melihat kebesaran Allah, selalu yang diingat Allah..Allah..Allah..yang menunjukkan bahwa kita semakin dekat dengan Allah .
Namun bukan berarti ketika kita bertafakur alam, kemudian menemui binatang yang membahayakan kemudian kita membiarkan hewan itu mengganggu kita. Ada hewan-hewan yang diijinkan/dihalalkan untuk dibunuh. Misalnya nyamuk. Ketika kita digigit nyamuk, kita boleh membunuhnya. Jangan sampai kita terkena penyakit malaria, demam berdarah hanya karena kita tidak mau menyakiti makhluk Allah. Apalagi jika sampai kita beternak nyamuk pembawa penyakit. Binatang lain yang boleh dibunuh adalah ular. Kita boleh saja membunuh ular karena dikhawatirkan ia akan mengancam kehidupan kita. Jangan sampai kita membiarkan saudara kita, teman kita, atau bahkan kita ditelan hidup-hidup oleh ular hanya karena kita tidak ingin mendzolimi makhluk Allah. Yang seperti ini adalah pemahaman yang salah .

Ketika alam mulai menunjukkan ketidakramahannya, banjir dimana-mana, musibah tanah longsor, maka jadikan musibah itu sebagai sarana untuk melatih kesabaran dan semakin mendekatkan kita kepada Allah. Jangan berputus asa, justru inilah saatnya untuk mengevaluasi diri, memperbaiki diri, mungkin selama ini kita kurang serius menjaga lingkungan. Mulailah melakukan perbaikan-perbaikan sebagi wujud kesabaran kita, karena sabar bukan berarti diam. Tetapi bergerak, berjuang menuju ke arah yang lebih baik .

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِيالْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿١٦٤﴾
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Al-Baqarah, QS. 2:164)

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ ﴿٣٧﴾
Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
(Fushshilat, QS. 41:37)

Ketika kita selesai dengan tafakur alam, maka segerakan untuk melaksanakan ibadah lainnya, kembali shalat sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang tak terbatas. Yakini, tafakur alam yang telah kita lakukan tadi mampu mempertebal keimanan kita kepada Allah karena didasari denagn niat yang tulus, lillahi ta’ala .
Siap untuk menjadikan tafakur alam sebagai salah satu wujud ibadah kepada Allah? Insya Allah..Semoga Allah memberikan curahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Amin .

Kenapa Aku Di Uji???????


KENAPA AKU DIUJI?
• Surah Al-Ankabut ayat 2-3
• Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta.
KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU
IDAM-IDAMKAN?
• Surah Al-Baqarah ayat 216
• Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
• Surah Al-Baqarah ayat 286
● Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
RASA FRUSTASI?
• Surah Al-Imran ayat 139
• Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
• Surah Al-Imran ayat 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.
• Surah Al-Baqarah ayat 45
• Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?
SurahAt-Taubahayat111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
• Surah At-Taubah ayat 129
• Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal
AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!
• Surah Yusuf ayat 87
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
Surah An-Nisaa' ayat 86
• Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungkan segala sesuatu.
• Subhanallah
Mari kita berbenah dan terus berbenah..untuk memepersembahkan yang terbaik
dalam masa hidup kita...
Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah...
Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun..selama ALLAH SWT
menjadi "..just The ONE goal..“ Insya Allah akan "bahagia" sebagaimana doa
yang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Teori Organisasi Umum

TUGAS



1)1. Man
Manusia (pelaksana yang handal dan terampil)
2. Money
Keuangan (ketersediaan dana)
3. Machines
Perlengkapan mesin-mesin sebagai alat bekerja (apabila diperlukan)
4. Methods
Metode (cara)
5. Materials
Sarana dan prasarana
6. Market
Pemasaran (pemasyarakatan dan pembudayaan)
2) Market dan Methods tidak termasuk dalam sumber-sumber manajemen karena Market dan Methods merupakan unsur yang di lakukan dari faktor external managemen

3)Apa yang dimaksud dengan Efisien dan Efektif

Efektif - Mampu mencapai suatu maksud.
- Dapat membawa hasil.
- Sanggup menghasilkan hasil yang diinginkan.

Efisien -Menjadi efektif tanpa membuang uang atau usaha atau waktu
- Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang- buangwaktu,tenaga,biaya)
-Bekerja secara produktif dengan pengeluaran usaha dan biaya yang kecil.

4) –analisa organisasi
-komunikasi dalam organisasi
-tata kerja,produser dan system
-pentingnya felling
-penyimpanan data dan dokumen
-formulir
-penulisan laporan