Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
* Subjek / Subyek (S)
* Predikat (P)
* Objek / Obyek (O)
* Keterangan (K)
Kalimat Lengkap dan Kalimat Tidak Lengkap
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap. Contoh kalimat Lengkap :
* Presiden SBY (S) membeli (P) buku gambar (O)
* Si Jarwo (S) Pergi (P)
* PKI (S) digagalkan (P) TNI (O)
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kamilat yang tidak sempurna karena hanya memiliki sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman. Contoh kalimat tak lengkap :
* Selamat sore
* Silakan Masuk!
* Kapan menikah?
* Hei, Kawan...
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
1. Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- dibagi menjadi dua macam :
a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
* Ayah membeli daging
* Kadir merayu gadis desa
* Bang Jajang bertemu Juminten
b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
* Adik menangis
* Umar berantem
* Sejak dahulu kala Junaidi merenung di dalam tempat persembunyiannya di Batu Malang
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
Contoh kalimat Pasif :
* Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat
* Ayam dipukul Kucing
* Bunga anggrek hitam itu terinjak si lay
Mengubah Kalimat Aktif menjadi Kalimat Pasif dan Kalimat Pasif manjadi Kalimat Aktif
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan juga sebaliknya dapat dilakukan langkah-langkah mudah berikut ini :
1. Mengubah awalan pada Predikat, Yaitu menukar awalan me- atau ber- dengan di- atau ter- dan begitu sebaliknya.
2. Menukar Subyek dengan Obyek dan sebaliknya, Menukar kata benda yang tadinya menjadi obyek menjadi subyek dan begitu sebaliknya.
Senin, 26 Desember 2011
Cara Mengelola Keuangan dengan Prioritas
Terkadang kita mesti dihadapkan pada sebuah permasalahan klasik dimana kita selalu mengalami defisit uang persediaan setiap di akhir bulan.
Sebagai anak kost, hehehee, tentunya uang yang diberikan orang tua untuk memenuhi semua kebutuhan hidup kita hampir bisa dikatakan tidak mungkin cukup bagi sebagaian kalangan, khususnya bagi mereka-mereka yang memang mendapat jatah uang yang sedikit.
Lalu, bagaimana solusinya ?
Konsepnya sangat sederhana, karena berapa pun uang yang kita miliki itu tidak akan berarti jika kita salah dalam mengelolanya. Yang dibutuhkan dalam memgelola uang persediaan bukanlah bagaimana kita bisa mendapatkan uang yang banyak untuk dapat kita manfaatkan, melainkan bagaiamana gaya hidup kita dalam menggunakan uang kita tersebut.
Semestinya, uang yang kita terima dari para orang tua kita haruslah benar-benar kita manfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan hidup kita, bukan sesuai dengan keinginan hidup kita. Menjadi anak kost seperti saya bukan lah sebuah tetap yang harus kita lakukan untuk selamanya, karena hidup anak kost seperti ini hanyalah sebuah transit sebelum kita merasakan hidup yang sebenar-benarnya hidup kita setelahnya. Yang kita perlukan hanyalah hidup untuk bertahan hidup, bukan hidup untuk mengembangkan hidup.
Selanjutnya, beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk lebih meningkatkan kualitas manajerial kita dalam mengelola keuangan pribadi kita (khususnya sebagai anak kost) seperti :
1. Biasakanlah untuk lebih rasional dalam mengutamakan kebutuhan daripada keinginan dalam hidup kita.
2. Gunakan uang kita hanya pada kebutuhan yang benar-benar kita perlukan.
3. Biasakan diri kita untuk menabung.
4. Cari sumber alternatif untuk menambah uang kita selain yang bersumber dari orang tua jika memungkinkan.
5. Biasakan diri untuk tidak hidup secara bermewah-mewahan.
Itu semua merupakan lima hal pokok yang perlu kita cermati dalam mengelola keuangan pribadi kita agar kita tidak selalu dalam kondisi defisit di akhir bulan.
Tidak perlu harus memiliki sumber yang besar agar kita tidak mengalami defisit dalam pengelolaan uang kita, tetapi yang harus kita perlukan adalah bagaimana kita memiliki kemampuan manajerial uang yang baik agar dapat mencukupkan antara jumlah uang dengan berbagai kebutuhan hidup kita.
Sebagai anak kost, hehehee, tentunya uang yang diberikan orang tua untuk memenuhi semua kebutuhan hidup kita hampir bisa dikatakan tidak mungkin cukup bagi sebagaian kalangan, khususnya bagi mereka-mereka yang memang mendapat jatah uang yang sedikit.
Lalu, bagaimana solusinya ?
Konsepnya sangat sederhana, karena berapa pun uang yang kita miliki itu tidak akan berarti jika kita salah dalam mengelolanya. Yang dibutuhkan dalam memgelola uang persediaan bukanlah bagaimana kita bisa mendapatkan uang yang banyak untuk dapat kita manfaatkan, melainkan bagaiamana gaya hidup kita dalam menggunakan uang kita tersebut.
Semestinya, uang yang kita terima dari para orang tua kita haruslah benar-benar kita manfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan hidup kita, bukan sesuai dengan keinginan hidup kita. Menjadi anak kost seperti saya bukan lah sebuah tetap yang harus kita lakukan untuk selamanya, karena hidup anak kost seperti ini hanyalah sebuah transit sebelum kita merasakan hidup yang sebenar-benarnya hidup kita setelahnya. Yang kita perlukan hanyalah hidup untuk bertahan hidup, bukan hidup untuk mengembangkan hidup.
Selanjutnya, beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk lebih meningkatkan kualitas manajerial kita dalam mengelola keuangan pribadi kita (khususnya sebagai anak kost) seperti :
1. Biasakanlah untuk lebih rasional dalam mengutamakan kebutuhan daripada keinginan dalam hidup kita.
2. Gunakan uang kita hanya pada kebutuhan yang benar-benar kita perlukan.
3. Biasakan diri kita untuk menabung.
4. Cari sumber alternatif untuk menambah uang kita selain yang bersumber dari orang tua jika memungkinkan.
5. Biasakan diri untuk tidak hidup secara bermewah-mewahan.
Itu semua merupakan lima hal pokok yang perlu kita cermati dalam mengelola keuangan pribadi kita agar kita tidak selalu dalam kondisi defisit di akhir bulan.
Tidak perlu harus memiliki sumber yang besar agar kita tidak mengalami defisit dalam pengelolaan uang kita, tetapi yang harus kita perlukan adalah bagaimana kita memiliki kemampuan manajerial uang yang baik agar dapat mencukupkan antara jumlah uang dengan berbagai kebutuhan hidup kita.
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
· Berdasarkan Jumlah Klausa
· Tunggal
· Majemuk
· Berdasarkan Bentuk Sintaksis
· Deklaratif
· Imperatif
· Interogatif
· Eksklamatif
· Berdasarkan Kelengkapan Unsur-Unsurnya
· Kalimat lengkap
· Kalimat tak lengkap
· Berdasarkan Susunan S P
· Kalimat Biasa
· Kalimat Inversi
UNSUR-UNSUR KALIMAT :
1. Subjek (S)
Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai unsur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek. Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Yasmina, Anda dan saya, letusan Gunung Merapi, makanan itu, ayah saya, anak kami, peserta audisi itu, dia, dan Pak Nurdin berfungsi sebagai subjek
2. Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.
3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
4. Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
A. KALIMAT TUNGGAL DAN MAJEMUK
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.
Contoh:
Guru bahasa Indonesia kami akan dikirim ke luar negeri.
Saya sedang mengikuti tes uji kompetensi guru.
Kalimat Tunggal
a. Macam-macam pola kalimat dasar (tunggal)
(1) Kalimat dasar berpola S P O K
(1a) Guru itu memperlakukan kami dengan baik.
(1b) Dina mengirimkan uang kepada orang tuanya.
(2) Kalimat dasar berpola S P O Pelengkap
(2a) Robertus mengirimi ibunya uang.
(2b) Siska mengambilkan adiknya air minum.
(3) Kalimat dasar berpola S P K
(3a) Peristiwa banjir terjadi di Medan.
(3b) Kami tinggal di Jakarta.
(4) Kalimat dasar berpola S P Pel
(4a) Pak Ferdinan menjadi ketua koperasi.
(4b) Pancasila merupakan dasar negara kita.
(5) Kalimat dasar berpola S P O
(5a) Andy membeli sepeda baru.
(5b) Kita memerangi kemiskinan.
(6) Kalimat dasar berpola S P
(6a) Dia seniman.
(6b) Bumi berputar.
b. Macam-macam tunggal berdasarkan bentuk predikatnya
1) Kalimat berpredikat Nominal
2) Kalimat berpredikat verbal
Kalimat Tak transitif
Dia biasa berjalan kaki.
Bu Camat sedang berbelanja.
Pak Hakim belum datang.
Kalimat Ekatransitif
Ima membeli buku.
Kalimat Dwitransitif
Ia sedang mencarikan pekerjaan untuk adiknya.
Saya mengira dia orang jawa.
Dia menugaskan pekerjaan itu kepada saya.
Ayah mengirimi kami uang tiap bulan.
3) Kalimat berpredikat adjektival
4) Kalimat berpredikat numeral
5) Kalimat berpredikat Frasa Preposisional
Kalmiat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibedakan atas:
Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat. Kalimat majemuk semacam ini biasanya ditandai dengan kata penghubung: dan, lagi, atau, tetapi, melainkan, sedangkan.
Misalnya:
Saya berangkat ke sekolah, sedangkan ibu pergi ke pasar.
Kalimat di atas berpola S-P-K, S-P-K.
Kalimat majemuk setara yang hanya memiliki satu subjek atau satu predikat disebut kalimat majemuk rapatan.
Misalnya:
a) Adik memetik dan mengupas mangga itu.
b) Joko dan Aditiya sedang bermain catur.
Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih yang tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi utama kalimat, yang lazimnya disebut induk kalimat (klausa atasan), sedangkan pola yang lain, yang lebih rendah kedudukannya, disebut anak kalimat (klausa bawahan). Fungsi itu sekaligus menunjukkan relasi antara induk kalimat dan anak kalimat.
Anak kalimat (klausa bawahan) dapat dibagi menjadi:
a) Anak kalimat yang menduduki fungsi utama kalimat, yaitu anak kalimat subjek dan anak kalimat predikat, misalnya:
1) Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu telah meninggalkan tempat ini. (anak kalimat subjek)
2) Ayah saya yang telah menyelesaikan pembangunan itu. (anak kalimat predikat)
b) Anak kalimat yang menduduki salah satu fungsi pelengkap, yaitu anak kalimat objek, misalnya:
Wali kelas telah mengumumkan bahwa kita semua harus hadir besok pagi. (anak kalimat objek)
c) Anak kalimat yang menduduki salah satu fungsi tambahan yang renggang, yaitu anak kalimat keterangan subjek, anak kalimat keterangan predikat, anak kalimat keterangan objek, anak kalimat keterangan waktu, anak kalimat keterangan sebab, anak kalimat keterangan akibat, dan lain-lain. Misalnya:
1) Siswa yang baru menempuh ujian berkumpul di halaman. (anak kalimat keterangan subjek)
2) Wanita itu guru yang mengajar di SMU 78. (anak kalimat keterangan predikat)
3) Ia telah memukul anak yang mencuri mangga. (anak kalimat keterangan objek)
4) Sebelum matahari terbit saya berangkat ke sekolah. (anak kalimat keterangan waktu)
5) Direktur perusahaan itu telah memecat seorang karyawannya karena menggelapkan uang perusahaannya. (anak kalimat keterangan sebab)
6) Kakinya tersandung batu sehingga tidak dapat berjalan. (anak kalimat akibat)
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Kalimat Korelatif
Kalimat korelatif adalah kalimat yang dihubungkan dengan konjungtor korelatif yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa.
Contoh konjungtor korelatif:
baik … maupun … sedemikian rupa … sehingga …
tidak hanya … , tetapi juga … apa (kah) … atau …
bukan hanya … , melainkan juga … entah … entah …
demikian … sehingga … jangankan … pun …
Contoh dalam kalimat:
· Baik saya maupun dia suka bekerja keras.
· Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh.
· Anak itu larinya demikian kencang sehingga sangat sukar untuk dikejar.
· Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
· Apa (kah) Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
· Entah disetujui entah tidak, kami akan mengusulkan proposal ini.
· Jangankan saya, teman dekatnya pun tidak diberi tahu.
B. KALIMAT KALIMAT SEDERHANA DAN KALIMAT KOMPLEKS
Kosasih :81
C. KALIMAT DASAR (KALIMAT INTI)
Kalimat dasar yakni kalimat yang tidak disertai unsur keterangan baik keterangan subjek, predikat ataupun objek. Kalimat dasar merupakan struktur yang paling pokok. Artinya struktur dasar meliputi unsur subjek, predikat atau dan objek serta pelengkap.
Contoh:
(1) Pencarian korban banjir di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Sumatera Utara
masih terus berlanjut.
Apabila unsur keterangan ditiadakan pada contoh kalimat di atas akan tinggal unsur
pokok yang berupa kalimat pendek (lihat 1b).
(1a) Pencarian korban banjir masih terus berlanjut.
(1b) Pencarian berlanjut.
Jadi kalimat (1) apabila ditiadakan unsur keterangannya akan menjadi kalimat dasar yang berpola S, P. Demikian sebaliknya, dari kalimat dasar dapat diperluas dengan menambah unsur keterangan.
D. KALIMAT MINOR DAN MAYOR
Kalimat Minor
Kalimat minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti). Unsur pusat yang sering digunakan dalam kalimat minor berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, ataupun seruan.
misalnya:
a. Diam!
b. Ibu.
c. Pergi!
Kalimat Mayor
Kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti), misalnya:
a. Saya mengantuk.
b. Presiden berkunjung ke Australia.
c. Saya menonton film semalam.
Kalimat (a) terdiri dari dua unsur inti; kalimat (b) terdiri dari dua unsur inti, yakni:presiden, berkunjung, dan satu unsur tambahan, yaitu ke Australia; dan kalimat (c) terdiri atas dua unsur inti yakni: saya, menonton, dan dua unsur tambahan yaknifilm dan semalam.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
KALIMAT MINOR DAN MAYOR
1. Kalimat Minor
Kalimat minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti), misalnya:
a. Diam!
b. Ibu.
c. Pergi!
Sedangkan kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua
unsur pusat (inti), misalnya:
a. Saya mengantuk.
b. Presiden berkunjung ke Australia.
c. Saya menonton film semalam.
Kalimat (a) terdiri dari dua unsur inti; kalimat (b) terdiri dari dua unsur inti, yakni:
presiden, berkunjung, dan satu unsur tambahan, yaitu ke Australia; dan kalimat (c)
terdiri atas dua unsur inti yakni: saya, menonton, dan dua unsur tambahan yaknifilm
dan semalam.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Latihan dan Pembahasan
(1) Ibu : Bawa!
(2) Doni : Tidak mau!
(3) Ibu : Bawa!
(4) Doni : Nanti saja
(5) Ibu : Kamu membantah?
Kalimat mayor terdapat pada kalimat nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Kunci : E
Pembahasan :
Jawaban e benar karena kalimat tersebut terdiri atas dua unsur inti, yakni kamu
(S), membantah (P).
Jawaban a salah karena hanya terdiri dari satu unsur inti, yakni bawa (P).
Jawaban b salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni tidak mau (P).
Jawaban c salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni bawa (P). Jawaban
d salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni nanti saja (K)
1. KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF
Kalimat Aktif
Kalimat aktif ialah kalimat yang subjeknya menjadi agens (pelaku), misalnya:
1) Petani sedang mencangkul sawah.
2) Aminah sedang membaca novel Raumanen.
Kalimat aktif dapat dibedakan menjadi: kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif ialah kalimat yang predikatnya kata kerja transitif yakni yang menghendaki objek; sedangkan kalimat aktif intransitif ialah kalimat yang predikatnya kata kerja intransitif yakni yang tidak menghendaki
objek.
Misalnya:
1) Hamidah sedang mengerjakan soal-soal matematika. (aktif transitif)
2) Anisa menangis tersedu-sedu. (aktif intransitif)
Kalimat Pasif
Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya menjadi patiens (penderita), misalnya:
1) Sawah sedang dicangkul petani.
2) Novel Raumanen sedang dibaca Aminah.
3) Mobil itu sudah saya cuci.
Selain menggunakan kata kerja berimbuhan di-, kalimat pasif juga dapat
menggunakan kata kerja berimbuhan ter- ke-an, dan bentuk diri (persona).
Misalnya:
1) Ibunya terpukul oleh kelakuan anaknya.
2) Saya kehilangan uang di kelas.
3) Buku itu sudah kubaca.
4) Pensilnya sudah dia ambil.
5) Coba kaulihat bunga ini.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Kalimat aktif merupakan kalimat dasar, sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat ubahan dari kalimat aktif.
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan oleh predikat.
Kalimat aktif hanya terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa verba transitif (kata kerja yang memerlukan objek)
Contoh:
(1) Dosen itu mengangkat seorang asisten baru.
(2) Saya harus menyelesaikan tugas ini.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya tidak berperan sebagai pelaku, tetapi sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat.
Contoh:
(1a) Seorang asisten baru diangkat oleh dosen itu.
(2a) Tugas ini harus saya selesaikan.
Pemasifan dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan dua cara: (1) menggunakan verba tanpa prefiks di – seperti contoh (2a)
Selain contoh (1a) dan (2a) di atas perhatikan contoh kalimat pasif berikut ini.
(3) Kaki saya tersandung batu.
(4) Mereka kedinginan dari tadi.
Pada kalimat (3) dan (4) subjeknya dikenai (sasaran) perbuatan yang dinyatakan
predikat. Kaki saya (kalimat 3) dan mereka (kalimat 4) subjeknya menjadi sasaran.
Latihan dan Pembahasan
Kemarin komputer itu sudah dia ambil.
Kalimat pasif di atas dapat diubah menjadi kalimat aktif, yakni …
a. Kemarin komputer itu sudah diambilnya.
b. Komputer itu sudah diambil dia kemarin.
c. Saya mengambil komputer itu kemarin.
d. Kemarin dia sudah mengambil komputer itu.
e. Komputer itu sudah diambilnya kemarin.
Kunci : D
Pembahasan :
Jawaban d benar karena subjeknya (S) sebagai agen (pelaku) dan predikatnya (P) berimbuhan me-. Jawaban a salah karena predikatnya berimbuhan di- (pasif). Jawaban b salah karena predikatnya berimbuhan di-. Jawaban c salah karena yang menjadi pelaku saya (seharusnya dia). Jawaban e salah karena predikatnya berimbuhan di-.
Penggunaan bentuk pasif yang tidak tepat terdapat pada kalimat …
a. Ia akan kerjakan tugas itu setelah makan.
b. Pelarian itu belum diketahui persembunyiannya.
c. Semua PR bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
d. Jangan kau biarkan mereka mencemarkan namamu.
e. Siapa yang bersalah akan diberi sanksi yang berat
Kunci : A
Pembahasan :
Seharusnya tugas itu akan dikerjakannya setelah makan.
Kalimat pasif terdapat pada …
Mira menangis tersedu-sedu.
Ia pernah melihat bibinya di kampung.
Ia sangat memerlukan uang hari ini.
Lina dijemput kakaknya setiap sore.
Mereka mendengar bunyi bel.
2. KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara langsung mengulang kembali perkataan orang lain.
Contoh : Ayah berkata,” Saya akan bertugas ke Bali.”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang tidak secara langsung mengulang kembali perkataan orang lain.
Contoh : Ayah mengatakan bahwa dia akan bertugas ke Bali.
Perbedaan kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung sebagai berikut:
Kalimat langsung
Kalimat tidak langsung
1.
menggunakan tanda kutip
tidak menggunakan tanda kutip
2.
kata ganti kamu
Kata ganti saya atau aku
3.
kata ganti engkau
Kata ganti ia atau dia
4.
kata ganti saya atau aku
Kata ganti ia atau dia
5.
klitika – ku
klitika – nya
6.
kata ganti kita
Kata ganti mereka
7.
kata penunjuk itu
Kata penunjuk ini
8.
kata penunjuk ini
Kata penunjuk itu
9.
kata ganti ia, mereka
Kata ganti ia, mereka (tetap)
Kalimat langsung adalah kalimat yang mengulang kembali ujaran orang atau sumber lain. Sebaliknya, kalimat tak langsung adalah kalimat yang tidak menirukan atau mengulang apa yang diucapkan orang atau sumber lain itu.
Misalnya:
a. Ayah berkata,” Saya tidak senang melihat rambut gondrong.” (kalimat langsung)
b. Ayah mengatakan, bahwa ia tidak senang melihat rambut gondrong. (kalimat tak langsung)
Perbedaan antara kedua kalimat di atas tampak pada cara penulisannya. Kalimat langsung diapit oleh dua tanda petik, sedangkan kalimat tak langsung tidak diapit oleh tanda petik.
Sumber: Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA 1, A.S. Broto (ed.)
Latihan dan Pembahasan
1. Ibu menyuruhku, “Bawa kue ini ke warung!”
Kalimat tak langsung yang tepat berdasarkan kalimat langsung di atas adalah ….
a. Aku disuruh ibu membawa kue itu ke warung.
b. Ibu menyuruhku agar membawa kue itu ke warung.
c. Ibu menyuruhnya, agar membawa kue itu ke warung.
d. Disuruh ibu aku membawa kue itu ke warung.
e. Aku menyuruh ibu agar membawa kue itu ke warung.
Kunci : B
Pembahasan :
Jawaban b benar karena kalimat tersebut diungkapkan secara tidak langsung dan cirinya ada kata agar.
Jawaban a salah karena kalimat tersebut hanya berita biasa dan tidak ada kata
agar. Jawaban c salah karena klitik ku menjadi nya (menyuruhnya). Jawaban d
salah karena kalimat tersebut strukturnya tidak relevan dengan kalimat langsung
yang tersaji. Jawaban e salah karena tidak semakna dengan kalimat langsung yang
tersaji.
· Tunggal
· Majemuk
· Berdasarkan Bentuk Sintaksis
· Deklaratif
· Imperatif
· Interogatif
· Eksklamatif
· Berdasarkan Kelengkapan Unsur-Unsurnya
· Kalimat lengkap
· Kalimat tak lengkap
· Berdasarkan Susunan S P
· Kalimat Biasa
· Kalimat Inversi
UNSUR-UNSUR KALIMAT :
1. Subjek (S)
Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai unsur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek. Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Yasmina, Anda dan saya, letusan Gunung Merapi, makanan itu, ayah saya, anak kami, peserta audisi itu, dia, dan Pak Nurdin berfungsi sebagai subjek
2. Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.
3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
4. Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
A. KALIMAT TUNGGAL DAN MAJEMUK
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.
Contoh:
Guru bahasa Indonesia kami akan dikirim ke luar negeri.
Saya sedang mengikuti tes uji kompetensi guru.
Kalimat Tunggal
a. Macam-macam pola kalimat dasar (tunggal)
(1) Kalimat dasar berpola S P O K
(1a) Guru itu memperlakukan kami dengan baik.
(1b) Dina mengirimkan uang kepada orang tuanya.
(2) Kalimat dasar berpola S P O Pelengkap
(2a) Robertus mengirimi ibunya uang.
(2b) Siska mengambilkan adiknya air minum.
(3) Kalimat dasar berpola S P K
(3a) Peristiwa banjir terjadi di Medan.
(3b) Kami tinggal di Jakarta.
(4) Kalimat dasar berpola S P Pel
(4a) Pak Ferdinan menjadi ketua koperasi.
(4b) Pancasila merupakan dasar negara kita.
(5) Kalimat dasar berpola S P O
(5a) Andy membeli sepeda baru.
(5b) Kita memerangi kemiskinan.
(6) Kalimat dasar berpola S P
(6a) Dia seniman.
(6b) Bumi berputar.
b. Macam-macam tunggal berdasarkan bentuk predikatnya
1) Kalimat berpredikat Nominal
2) Kalimat berpredikat verbal
Kalimat Tak transitif
Dia biasa berjalan kaki.
Bu Camat sedang berbelanja.
Pak Hakim belum datang.
Kalimat Ekatransitif
Ima membeli buku.
Kalimat Dwitransitif
Ia sedang mencarikan pekerjaan untuk adiknya.
Saya mengira dia orang jawa.
Dia menugaskan pekerjaan itu kepada saya.
Ayah mengirimi kami uang tiap bulan.
3) Kalimat berpredikat adjektival
4) Kalimat berpredikat numeral
5) Kalimat berpredikat Frasa Preposisional
Kalmiat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibedakan atas:
Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat. Kalimat majemuk semacam ini biasanya ditandai dengan kata penghubung: dan, lagi, atau, tetapi, melainkan, sedangkan.
Misalnya:
Saya berangkat ke sekolah, sedangkan ibu pergi ke pasar.
Kalimat di atas berpola S-P-K, S-P-K.
Kalimat majemuk setara yang hanya memiliki satu subjek atau satu predikat disebut kalimat majemuk rapatan.
Misalnya:
a) Adik memetik dan mengupas mangga itu.
b) Joko dan Aditiya sedang bermain catur.
Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih yang tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi utama kalimat, yang lazimnya disebut induk kalimat (klausa atasan), sedangkan pola yang lain, yang lebih rendah kedudukannya, disebut anak kalimat (klausa bawahan). Fungsi itu sekaligus menunjukkan relasi antara induk kalimat dan anak kalimat.
Anak kalimat (klausa bawahan) dapat dibagi menjadi:
a) Anak kalimat yang menduduki fungsi utama kalimat, yaitu anak kalimat subjek dan anak kalimat predikat, misalnya:
1) Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu telah meninggalkan tempat ini. (anak kalimat subjek)
2) Ayah saya yang telah menyelesaikan pembangunan itu. (anak kalimat predikat)
b) Anak kalimat yang menduduki salah satu fungsi pelengkap, yaitu anak kalimat objek, misalnya:
Wali kelas telah mengumumkan bahwa kita semua harus hadir besok pagi. (anak kalimat objek)
c) Anak kalimat yang menduduki salah satu fungsi tambahan yang renggang, yaitu anak kalimat keterangan subjek, anak kalimat keterangan predikat, anak kalimat keterangan objek, anak kalimat keterangan waktu, anak kalimat keterangan sebab, anak kalimat keterangan akibat, dan lain-lain. Misalnya:
1) Siswa yang baru menempuh ujian berkumpul di halaman. (anak kalimat keterangan subjek)
2) Wanita itu guru yang mengajar di SMU 78. (anak kalimat keterangan predikat)
3) Ia telah memukul anak yang mencuri mangga. (anak kalimat keterangan objek)
4) Sebelum matahari terbit saya berangkat ke sekolah. (anak kalimat keterangan waktu)
5) Direktur perusahaan itu telah memecat seorang karyawannya karena menggelapkan uang perusahaannya. (anak kalimat keterangan sebab)
6) Kakinya tersandung batu sehingga tidak dapat berjalan. (anak kalimat akibat)
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Kalimat Korelatif
Kalimat korelatif adalah kalimat yang dihubungkan dengan konjungtor korelatif yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa.
Contoh konjungtor korelatif:
baik … maupun … sedemikian rupa … sehingga …
tidak hanya … , tetapi juga … apa (kah) … atau …
bukan hanya … , melainkan juga … entah … entah …
demikian … sehingga … jangankan … pun …
Contoh dalam kalimat:
· Baik saya maupun dia suka bekerja keras.
· Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh.
· Anak itu larinya demikian kencang sehingga sangat sukar untuk dikejar.
· Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
· Apa (kah) Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
· Entah disetujui entah tidak, kami akan mengusulkan proposal ini.
· Jangankan saya, teman dekatnya pun tidak diberi tahu.
B. KALIMAT KALIMAT SEDERHANA DAN KALIMAT KOMPLEKS
Kosasih :81
C. KALIMAT DASAR (KALIMAT INTI)
Kalimat dasar yakni kalimat yang tidak disertai unsur keterangan baik keterangan subjek, predikat ataupun objek. Kalimat dasar merupakan struktur yang paling pokok. Artinya struktur dasar meliputi unsur subjek, predikat atau dan objek serta pelengkap.
Contoh:
(1) Pencarian korban banjir di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Sumatera Utara
masih terus berlanjut.
Apabila unsur keterangan ditiadakan pada contoh kalimat di atas akan tinggal unsur
pokok yang berupa kalimat pendek (lihat 1b).
(1a) Pencarian korban banjir masih terus berlanjut.
(1b) Pencarian berlanjut.
Jadi kalimat (1) apabila ditiadakan unsur keterangannya akan menjadi kalimat dasar yang berpola S, P. Demikian sebaliknya, dari kalimat dasar dapat diperluas dengan menambah unsur keterangan.
D. KALIMAT MINOR DAN MAYOR
Kalimat Minor
Kalimat minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti). Unsur pusat yang sering digunakan dalam kalimat minor berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, ataupun seruan.
misalnya:
a. Diam!
b. Ibu.
c. Pergi!
Kalimat Mayor
Kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti), misalnya:
a. Saya mengantuk.
b. Presiden berkunjung ke Australia.
c. Saya menonton film semalam.
Kalimat (a) terdiri dari dua unsur inti; kalimat (b) terdiri dari dua unsur inti, yakni:presiden, berkunjung, dan satu unsur tambahan, yaitu ke Australia; dan kalimat (c) terdiri atas dua unsur inti yakni: saya, menonton, dan dua unsur tambahan yaknifilm dan semalam.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
KALIMAT MINOR DAN MAYOR
1. Kalimat Minor
Kalimat minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti), misalnya:
a. Diam!
b. Ibu.
c. Pergi!
Sedangkan kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua
unsur pusat (inti), misalnya:
a. Saya mengantuk.
b. Presiden berkunjung ke Australia.
c. Saya menonton film semalam.
Kalimat (a) terdiri dari dua unsur inti; kalimat (b) terdiri dari dua unsur inti, yakni:
presiden, berkunjung, dan satu unsur tambahan, yaitu ke Australia; dan kalimat (c)
terdiri atas dua unsur inti yakni: saya, menonton, dan dua unsur tambahan yaknifilm
dan semalam.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Latihan dan Pembahasan
(1) Ibu : Bawa!
(2) Doni : Tidak mau!
(3) Ibu : Bawa!
(4) Doni : Nanti saja
(5) Ibu : Kamu membantah?
Kalimat mayor terdapat pada kalimat nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Kunci : E
Pembahasan :
Jawaban e benar karena kalimat tersebut terdiri atas dua unsur inti, yakni kamu
(S), membantah (P).
Jawaban a salah karena hanya terdiri dari satu unsur inti, yakni bawa (P).
Jawaban b salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni tidak mau (P).
Jawaban c salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni bawa (P). Jawaban
d salah karena hanya terdiri atas satu unsur inti, yakni nanti saja (K)
1. KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF
Kalimat Aktif
Kalimat aktif ialah kalimat yang subjeknya menjadi agens (pelaku), misalnya:
1) Petani sedang mencangkul sawah.
2) Aminah sedang membaca novel Raumanen.
Kalimat aktif dapat dibedakan menjadi: kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif ialah kalimat yang predikatnya kata kerja transitif yakni yang menghendaki objek; sedangkan kalimat aktif intransitif ialah kalimat yang predikatnya kata kerja intransitif yakni yang tidak menghendaki
objek.
Misalnya:
1) Hamidah sedang mengerjakan soal-soal matematika. (aktif transitif)
2) Anisa menangis tersedu-sedu. (aktif intransitif)
Kalimat Pasif
Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya menjadi patiens (penderita), misalnya:
1) Sawah sedang dicangkul petani.
2) Novel Raumanen sedang dibaca Aminah.
3) Mobil itu sudah saya cuci.
Selain menggunakan kata kerja berimbuhan di-, kalimat pasif juga dapat
menggunakan kata kerja berimbuhan ter- ke-an, dan bentuk diri (persona).
Misalnya:
1) Ibunya terpukul oleh kelakuan anaknya.
2) Saya kehilangan uang di kelas.
3) Buku itu sudah kubaca.
4) Pensilnya sudah dia ambil.
5) Coba kaulihat bunga ini.
Sumber: Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Kalimat aktif merupakan kalimat dasar, sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat ubahan dari kalimat aktif.
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan oleh predikat.
Kalimat aktif hanya terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa verba transitif (kata kerja yang memerlukan objek)
Contoh:
(1) Dosen itu mengangkat seorang asisten baru.
(2) Saya harus menyelesaikan tugas ini.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya tidak berperan sebagai pelaku, tetapi sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat.
Contoh:
(1a) Seorang asisten baru diangkat oleh dosen itu.
(2a) Tugas ini harus saya selesaikan.
Pemasifan dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan dua cara: (1) menggunakan verba tanpa prefiks di – seperti contoh (2a)
Selain contoh (1a) dan (2a) di atas perhatikan contoh kalimat pasif berikut ini.
(3) Kaki saya tersandung batu.
(4) Mereka kedinginan dari tadi.
Pada kalimat (3) dan (4) subjeknya dikenai (sasaran) perbuatan yang dinyatakan
predikat. Kaki saya (kalimat 3) dan mereka (kalimat 4) subjeknya menjadi sasaran.
Latihan dan Pembahasan
Kemarin komputer itu sudah dia ambil.
Kalimat pasif di atas dapat diubah menjadi kalimat aktif, yakni …
a. Kemarin komputer itu sudah diambilnya.
b. Komputer itu sudah diambil dia kemarin.
c. Saya mengambil komputer itu kemarin.
d. Kemarin dia sudah mengambil komputer itu.
e. Komputer itu sudah diambilnya kemarin.
Kunci : D
Pembahasan :
Jawaban d benar karena subjeknya (S) sebagai agen (pelaku) dan predikatnya (P) berimbuhan me-. Jawaban a salah karena predikatnya berimbuhan di- (pasif). Jawaban b salah karena predikatnya berimbuhan di-. Jawaban c salah karena yang menjadi pelaku saya (seharusnya dia). Jawaban e salah karena predikatnya berimbuhan di-.
Penggunaan bentuk pasif yang tidak tepat terdapat pada kalimat …
a. Ia akan kerjakan tugas itu setelah makan.
b. Pelarian itu belum diketahui persembunyiannya.
c. Semua PR bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
d. Jangan kau biarkan mereka mencemarkan namamu.
e. Siapa yang bersalah akan diberi sanksi yang berat
Kunci : A
Pembahasan :
Seharusnya tugas itu akan dikerjakannya setelah makan.
Kalimat pasif terdapat pada …
Mira menangis tersedu-sedu.
Ia pernah melihat bibinya di kampung.
Ia sangat memerlukan uang hari ini.
Lina dijemput kakaknya setiap sore.
Mereka mendengar bunyi bel.
2. KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara langsung mengulang kembali perkataan orang lain.
Contoh : Ayah berkata,” Saya akan bertugas ke Bali.”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang tidak secara langsung mengulang kembali perkataan orang lain.
Contoh : Ayah mengatakan bahwa dia akan bertugas ke Bali.
Perbedaan kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung sebagai berikut:
Kalimat langsung
Kalimat tidak langsung
1.
menggunakan tanda kutip
tidak menggunakan tanda kutip
2.
kata ganti kamu
Kata ganti saya atau aku
3.
kata ganti engkau
Kata ganti ia atau dia
4.
kata ganti saya atau aku
Kata ganti ia atau dia
5.
klitika – ku
klitika – nya
6.
kata ganti kita
Kata ganti mereka
7.
kata penunjuk itu
Kata penunjuk ini
8.
kata penunjuk ini
Kata penunjuk itu
9.
kata ganti ia, mereka
Kata ganti ia, mereka (tetap)
Kalimat langsung adalah kalimat yang mengulang kembali ujaran orang atau sumber lain. Sebaliknya, kalimat tak langsung adalah kalimat yang tidak menirukan atau mengulang apa yang diucapkan orang atau sumber lain itu.
Misalnya:
a. Ayah berkata,” Saya tidak senang melihat rambut gondrong.” (kalimat langsung)
b. Ayah mengatakan, bahwa ia tidak senang melihat rambut gondrong. (kalimat tak langsung)
Perbedaan antara kedua kalimat di atas tampak pada cara penulisannya. Kalimat langsung diapit oleh dua tanda petik, sedangkan kalimat tak langsung tidak diapit oleh tanda petik.
Sumber: Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA 1, A.S. Broto (ed.)
Latihan dan Pembahasan
1. Ibu menyuruhku, “Bawa kue ini ke warung!”
Kalimat tak langsung yang tepat berdasarkan kalimat langsung di atas adalah ….
a. Aku disuruh ibu membawa kue itu ke warung.
b. Ibu menyuruhku agar membawa kue itu ke warung.
c. Ibu menyuruhnya, agar membawa kue itu ke warung.
d. Disuruh ibu aku membawa kue itu ke warung.
e. Aku menyuruh ibu agar membawa kue itu ke warung.
Kunci : B
Pembahasan :
Jawaban b benar karena kalimat tersebut diungkapkan secara tidak langsung dan cirinya ada kata agar.
Jawaban a salah karena kalimat tersebut hanya berita biasa dan tidak ada kata
agar. Jawaban c salah karena klitik ku menjadi nya (menyuruhnya). Jawaban d
salah karena kalimat tersebut strukturnya tidak relevan dengan kalimat langsung
yang tersaji. Jawaban e salah karena tidak semakna dengan kalimat langsung yang
tersaji.
sitem kebut semalam
SKS atau Sistem Kebut Semalam adalah sebuah sistem dimana kita belajar semalam suntuk buat menghadapi ujian besoknya. SKS sering menjadi alternatif utama para pelajar maupun mahasiswa ketika menghadapi ujian semester. Biasanya dilakukan oleh pelajar yang kurang memiliki minat belajar secara rutin. Mereka belajar hanya ketika mau ada ulangan atau ujian sekolah. Semalam suntuk berusaha mati-matin mempelajari materi yang berjubel banyaknya.
SKS ini ternyata tidak efektif untuk dilakukan. Bayangkan saja, dalam waktu satu malam kita harus mengingat semua materi. Riset mengatakan, mempelajari banyak materi dalam waktu semalam kurang efektif jika ingin pengetahuan baru tersebut bisa bertahan lama dalam otak kita. Sejumlah studi telah mengungkapkan bahwa mengatur waktu belajar dalam periode tertentu jauh lebih eferktif ketimbang menumpuk semuanya sekaligus dalam satu sesi belajar.
Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini karena jadwal otak yang harusnya istirahat tapi dipaksa semalaman untuk terus bekerja, padahal saat jadwalnya tidur otak mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan kurang tidur yang berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kerja dari otak.
Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Untuk itu seseorang harus mengubah cara belajarnya agar menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satu cara terbaik dalam belajar adalah mengulang, mencicilnya sehingga tidak bertumpuk serta tidak menunda-nunda pelajaran.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar belajar lebih efektif yaitu:
1. Jika memiliki banyak aktivitas di luar, cobalah belajar mengelola waktu sehingga pendidikan tidak dikorbankan.
2. Cobalah untuk menulis kembali catatan dari kelas di rumah, hal ini akan membantu otak mengingat kembali pelajaran di kelas sehingga membuat otak lebih mudah menyimpannya sebagai memori.
3. Buatlah catatan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, catatan yang dimiliki tidak harus rapi tapi yang penting bisa dimengerti dengan baik.
4. Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran, cobalah untuk mengajukan pertanyaan di kelas dan membuat catatan.
5. Buatlah rangkuman mengenai hal-hal penting ke dalam catatan kecil setiap selesai satu bab pelajaran sehingga lebih mudah untuk dipelajari
6. Cobalah mengetes diri sendiri tentang materi-materi yang sudah dipelajari. Hal ini baik untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
SKS ini ternyata tidak efektif untuk dilakukan. Bayangkan saja, dalam waktu satu malam kita harus mengingat semua materi. Riset mengatakan, mempelajari banyak materi dalam waktu semalam kurang efektif jika ingin pengetahuan baru tersebut bisa bertahan lama dalam otak kita. Sejumlah studi telah mengungkapkan bahwa mengatur waktu belajar dalam periode tertentu jauh lebih eferktif ketimbang menumpuk semuanya sekaligus dalam satu sesi belajar.
Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini karena jadwal otak yang harusnya istirahat tapi dipaksa semalaman untuk terus bekerja, padahal saat jadwalnya tidur otak mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan kurang tidur yang berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kerja dari otak.
Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Untuk itu seseorang harus mengubah cara belajarnya agar menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satu cara terbaik dalam belajar adalah mengulang, mencicilnya sehingga tidak bertumpuk serta tidak menunda-nunda pelajaran.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar belajar lebih efektif yaitu:
1. Jika memiliki banyak aktivitas di luar, cobalah belajar mengelola waktu sehingga pendidikan tidak dikorbankan.
2. Cobalah untuk menulis kembali catatan dari kelas di rumah, hal ini akan membantu otak mengingat kembali pelajaran di kelas sehingga membuat otak lebih mudah menyimpannya sebagai memori.
3. Buatlah catatan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, catatan yang dimiliki tidak harus rapi tapi yang penting bisa dimengerti dengan baik.
4. Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran, cobalah untuk mengajukan pertanyaan di kelas dan membuat catatan.
5. Buatlah rangkuman mengenai hal-hal penting ke dalam catatan kecil setiap selesai satu bab pelajaran sehingga lebih mudah untuk dipelajari
6. Cobalah mengetes diri sendiri tentang materi-materi yang sudah dipelajari. Hal ini baik untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
Senin, 07 November 2011
promosi
Pengaruh Internet
Assalamualaikum wr wb,
Bapak/ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato tentang “Pengaruh Internet Terhadap Remaja”.
Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ; pengaruh internet terhadap remaja dilihat dari segi positif dan dari segi negative.
Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya, dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata.
Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah.
Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominant yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negative justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Maka dari itu alangkah baiknya jika kita bisa dengan bijak menggunakan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam hal yang positif demi kemajuan diri dan pribadi kita, dan selaku remaja kita semua harus dapat menguasai teknologi yang sedang berlari kencang pada era ini, karena dengan demikian kita pun akan ikut berlari menyongsong masa depan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin sekalian mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata,
wassalamualaikum wr wb.
Bapak/ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato tentang “Pengaruh Internet Terhadap Remaja”.
Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ; pengaruh internet terhadap remaja dilihat dari segi positif dan dari segi negative.
Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya, dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata.
Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah.
Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominant yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negative justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Maka dari itu alangkah baiknya jika kita bisa dengan bijak menggunakan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam hal yang positif demi kemajuan diri dan pribadi kita, dan selaku remaja kita semua harus dapat menguasai teknologi yang sedang berlari kencang pada era ini, karena dengan demikian kita pun akan ikut berlari menyongsong masa depan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin sekalian mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata,
wassalamualaikum wr wb.
Kedudukan Bahasa INDONESIA
1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai :
a. Bahasa Nasional beserta fungsinya
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi label secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya atau masyarakat perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan label yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan label yang dikenakan padanya.
Bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat memilah-milahkan sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang masuk ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebutPolitik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
Kehadiran bahasaIndonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsepa aslinya berbunyi:
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.
Sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. lambang kebanggaan nasional
2. lambang identitas nasional
3. alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan
4. alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsaIndonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsaIndonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakatIndonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasaIndonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasaIndonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
b. Bahasa Negara Beserta Fungsinya
Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaanIndonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal itu dinyatakan dalam Uud 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan bahasa sebagai bahasa negara bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah timbang akan mengakibatkan tidak stabilnya suatu negara. Sebagai contoh konkret, negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Filipina, dan India, masih tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila :
1. bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu,
2. secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan
3. bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.
Ketiga faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun 1928. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Dengan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara-negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini.
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :
1. bahasa resmi kenegaraan,
2. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Keempat fungsi itu harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang sebagai ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang kedua (masyarakat).
Akhirnya, sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia.
a. Bahasa Nasional beserta fungsinya
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi label secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya atau masyarakat perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan label yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan label yang dikenakan padanya.
Bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat memilah-milahkan sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang masuk ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebutPolitik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
Kehadiran bahasaIndonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsepa aslinya berbunyi:
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.
Sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. lambang kebanggaan nasional
2. lambang identitas nasional
3. alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan
4. alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsaIndonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsaIndonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakatIndonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasaIndonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasaIndonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
b. Bahasa Negara Beserta Fungsinya
Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaanIndonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal itu dinyatakan dalam Uud 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan bahasa sebagai bahasa negara bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah timbang akan mengakibatkan tidak stabilnya suatu negara. Sebagai contoh konkret, negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Filipina, dan India, masih tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila :
1. bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu,
2. secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan
3. bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.
Ketiga faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun 1928. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Dengan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara-negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini.
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :
1. bahasa resmi kenegaraan,
2. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Keempat fungsi itu harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang sebagai ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang kedua (masyarakat).
Akhirnya, sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia.
Sabtu, 08 Oktober 2011
KOMPUTER TABLET
Banyak orang yang menanyakan apa beda laptop dengan komputer tablet. Baginya, laptop terlalu berat dan besar. "Karena itu, saya ingin menggantinya dengan tablet PC," katanya dalam sebuah forum diskusi di Internet. Hal tersebut sepertinya wajar. Kendati komputer tablet bukan teknologi baru karena telah diperkenalkan beberapa tahun lalu, hingga kini masih banyak orang yang belum tahu "barang" apakah komputer tablet itu. Tak seperti laptop yang sudah lebih dikenal luas. Untuk membedakannya dengan laptop atau komputer jinjing, mari kita definisikan dulu apa itu komputer tablet.
Komputer tablet sejatinya merupakan komputer portabel seperti halnya laptop. Sesuai dengan namanya, bentuknya seperti tablet yang dipenuhi layar. Komputer tablet memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital untuk mengoperasikannya. Karena itu, pada umumnya komputer tablet tak dilengkapi keyboard maupun tetikus.
Untuk mengetik tulisan atau memasukkan teks, sejumlah komputer tablet dilengkapi keyboard virtual yang bisa ditampilkan di layar. Seperti komputer pada umumnya, komputer tablet juga memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem operasi (operating system)untuk mengatur kerja perangkat kerasnya.Ada beberapa sistem operasi yang sering disertakan dalam komputer tablet diantaranya :
Android.
Android merupakan sistem operasi yang bersifat terbuka (open source) yang pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Android Inc., yang selanjutnya pada tahun 2005 perusahaan ini di beli oleh Google. Untuk komputer tablet google mengeluarkan sistem operasi Android 3.0 (Honeycomb), sementara Android 2.3 (Gingerbread) untuk ponsel cerdas.
Sistim operasi Android
iOS Apple.
Sistem operasi ini dikeluarkan oleh Apple yang pada awalnya digunakan untuk iPhone namun selanjutnya dikembangkan untuk komputer tablet produksi Apple yang dikenal dengan nama iPad.
Sistim operasi iOS Apple
Windows 7.
Siapa yang tidak kenal dengan sistem operasi Windows milik Microsoft, Windows 7 merupakan salah satu sistem operasi keluaran Microsoft yang bisa digunakan untuk komputer tablet.
Sistim operasi Windows 7
QNX Software System.
Pada tahun 2010 perusahaan ini dibeli oleh RIM, selanjutnya sistem operasi ini digunakan pada komputer tablet BlackBarry PlayBook.
Sistim operai QNX / Black Berry PlayBook OS
Black Berry Tablet OS
Palm webOS.
Sistem operasi webOS digunakan pada komputer tablet keluaran HP (Hewlett-Packard) yaitu HP TouchPad. Sistem operasi ini berbasiskan linux yang dikembangkan oleh Palm. Pada tanggal 18 Agustus 2011, HP menghentikan penggunaan sistem operasi ini.
Lalu apa kelebihan dan kekurangan komputer tablet dibanding laptop? Sejumlah pendapat yang dihimpun dari Internet menyebut fitur-fitur dan aplikasi yang bisa dimuat komputer tablet lebih terbatas, meski dari segi bentuk perangkat ini lebih simpel ketimbang laptop atau notebook.
Untuk menangkal klaim Steve Jobs bahwa iPad lebih andal ketimbang netbook atau notebook mini, situs CNET pernah menulis bahwa netbook masih lebih andal daripada komputer tablet itu. Seperti dalam hal video chat, pemrograman, update foto dari kamera, kapasitas penyimpanan yang lebih besar serta kemampuannya menginstal dari beragam media. Netbook juga dapat di-upgrade.
Selain itu, pendapat di Internet menyebut harga komputer tablet masih lebih mahal ketimbang netbook. Mungkin karena masih dianggap lebih mahal dan fitur yang terbatas itulah komputer tablet kurang begitu populer di kalangan pengguna komputer dibanding notebook.
Untuk menyiasati hal itu, sejak beberapa tahun lalu sejumlah vendor komputer mulai memproduksi notebook konvertibel. Ini adalah notebook yang bisa berubah bentuk menjadi komputer tablet dengan memutar balik layarnya. Pada umumnya, layar notebook konvertibel bisa diputar hingga 180 derajat dan dilipat, untuk mengubahnya dari bentuk notebook menjadi komputer tablet berlayar sentuh.
Produk tersebut kini banyak beredar di pasar. Seiring dengan maraknya notebook konvertibel, komputer tablet kini mulai populer. Harganya pun kian terjangkau,komputer tablet bisa ditemukan hampir disetiap outlet komputer.
Komputer tablet sejatinya merupakan komputer portabel seperti halnya laptop. Sesuai dengan namanya, bentuknya seperti tablet yang dipenuhi layar. Komputer tablet memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital untuk mengoperasikannya. Karena itu, pada umumnya komputer tablet tak dilengkapi keyboard maupun tetikus.
Untuk mengetik tulisan atau memasukkan teks, sejumlah komputer tablet dilengkapi keyboard virtual yang bisa ditampilkan di layar. Seperti komputer pada umumnya, komputer tablet juga memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem operasi (operating system)untuk mengatur kerja perangkat kerasnya.Ada beberapa sistem operasi yang sering disertakan dalam komputer tablet diantaranya :
Android.
Android merupakan sistem operasi yang bersifat terbuka (open source) yang pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Android Inc., yang selanjutnya pada tahun 2005 perusahaan ini di beli oleh Google. Untuk komputer tablet google mengeluarkan sistem operasi Android 3.0 (Honeycomb), sementara Android 2.3 (Gingerbread) untuk ponsel cerdas.
Sistim operasi Android
iOS Apple.
Sistem operasi ini dikeluarkan oleh Apple yang pada awalnya digunakan untuk iPhone namun selanjutnya dikembangkan untuk komputer tablet produksi Apple yang dikenal dengan nama iPad.
Sistim operasi iOS Apple
Windows 7.
Siapa yang tidak kenal dengan sistem operasi Windows milik Microsoft, Windows 7 merupakan salah satu sistem operasi keluaran Microsoft yang bisa digunakan untuk komputer tablet.
Sistim operasi Windows 7
QNX Software System.
Pada tahun 2010 perusahaan ini dibeli oleh RIM, selanjutnya sistem operasi ini digunakan pada komputer tablet BlackBarry PlayBook.
Sistim operai QNX / Black Berry PlayBook OS
Black Berry Tablet OS
Palm webOS.
Sistem operasi webOS digunakan pada komputer tablet keluaran HP (Hewlett-Packard) yaitu HP TouchPad. Sistem operasi ini berbasiskan linux yang dikembangkan oleh Palm. Pada tanggal 18 Agustus 2011, HP menghentikan penggunaan sistem operasi ini.
Lalu apa kelebihan dan kekurangan komputer tablet dibanding laptop? Sejumlah pendapat yang dihimpun dari Internet menyebut fitur-fitur dan aplikasi yang bisa dimuat komputer tablet lebih terbatas, meski dari segi bentuk perangkat ini lebih simpel ketimbang laptop atau notebook.
Untuk menangkal klaim Steve Jobs bahwa iPad lebih andal ketimbang netbook atau notebook mini, situs CNET pernah menulis bahwa netbook masih lebih andal daripada komputer tablet itu. Seperti dalam hal video chat, pemrograman, update foto dari kamera, kapasitas penyimpanan yang lebih besar serta kemampuannya menginstal dari beragam media. Netbook juga dapat di-upgrade.
Selain itu, pendapat di Internet menyebut harga komputer tablet masih lebih mahal ketimbang netbook. Mungkin karena masih dianggap lebih mahal dan fitur yang terbatas itulah komputer tablet kurang begitu populer di kalangan pengguna komputer dibanding notebook.
Untuk menyiasati hal itu, sejak beberapa tahun lalu sejumlah vendor komputer mulai memproduksi notebook konvertibel. Ini adalah notebook yang bisa berubah bentuk menjadi komputer tablet dengan memutar balik layarnya. Pada umumnya, layar notebook konvertibel bisa diputar hingga 180 derajat dan dilipat, untuk mengubahnya dari bentuk notebook menjadi komputer tablet berlayar sentuh.
Produk tersebut kini banyak beredar di pasar. Seiring dengan maraknya notebook konvertibel, komputer tablet kini mulai populer. Harganya pun kian terjangkau,komputer tablet bisa ditemukan hampir disetiap outlet komputer.
Sabtu, 28 Mei 2011
tugas 5
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Uang fiat,
b. Uang komoditas,
c. Uang hamper likuid ?
Jawab :
1. a. Uang fiat :
Adalah komoditas yang diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai intristiknya atau intrinsic value-nya). Contoh paling mudah adalah uang kertas Rp 100.000,00 yang anda terima. Nilai nominal uang kertas tersebut adalah jauh lebih tinggi dari nilaikertasnya. Tetapi mengapa masyarakat menerima bahwa selembar kertas yang nilainya tidak seberapa tersebut dapat digunakan untuk berbelanja senilai Rp 100.000,00? Karena pemerintah telah menetapkannya berdasarkan keputusan resmi, sehingga masyarakat menjadi percaya.
b. Uang komoditas (commodity money) :
Adalah uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri. Contohnya, pada masa lalu nilai sekeping uang perunggu adalah lebih kecil dari nilai satu keping uang perak, tetapi satu keeping uang perak nilainya lebih kecil dari nilai satukeping uang emas, sebab nilai perunggu lebih murah dari perak, sedangkan nilai perak lebih murah dari emas.
c. Uang hampir likuid sempurna (near money) :
Salah satu syarat suatu aset untuk dapat digunakan sebagai uang adalah likuiditasnya. Uang fiat dan uang komoditas adalah uang yang likuidnya sempurna, sehingga untuk digunakan tidak perlu ditukar atau dicairkan terlebih dahulu . selain kedua jenis uang tersebut ada juga aset financial yang berfungsi sebagai uang namun untuk menggunaknnya harus ditukarkan/dicairkan terlebih dahulu. Misalnya uang dalam bentuk cek (demand deposit) dapat diterima sebagai alat pembayaran. Namun tidak semua pelaku kegiatan ekonomi mau menerimanya. Bukan karena tidak percaya, tetapi bila ingin digunakan harus ditukarkan ke dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Karena itu walaupun dapat digunakan sebagai uang, cek bukanlah subtitusi sempurna bagi uang kertas/logam.
2. Sebutkan apa fungsi uang?
Jawab:
2. # Satuan hitung (unit of account)
# Alat transaksi (medium of exchange)
# Penyimpanan nilai (store of value)
# Standar pembayaran di masa mendatang (standard of deferred payment)
3. Sebutkan dan jelaskan apa motivasi orang memegang uang?
Jawab:
3. Teori yang menjelaskan mengennai permintaan uang dapat dibedakan menjadi teori klasik dan teori keynesia, berikut adalah penjabarannya:
# Teori klasik :
Menurut teori klasik, misalnya ada seorang pedagang ia membutuhkan uang hanya sebagai alat tukar.
# Teori keynesia :
Menurut teori keynesia ada tiga macam motivasi orang memegang uang, diantaranya:
a. Motivasi transaksi
Motivasi ini sama dengan teori klasik, masyarakat memegang uang untuk mempermudah dirinya dalam melakukan kegiatan transaksi sehari-hari.
b. Motivasi berjaga-jaga
Motivasi ini digunakan oleh banyak masyarakat dengan maksud memegang uang untuk berjaga-jaga jikalau ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnyasakit atau terkena bencana.
c. Motivasi spekulasi (mendapat keuntungan)
Motivasi ini digunakan oleh masyarakat untuk mencari keuntungan, karena menurut teori keynesia masyarakat memiliki motivasi untuk memegang uang untuk mencari keuntungan adalah salah satu aset terbaik dalam kehidupannya, di tambah lagi dengan aset lainnya. Yaitu obligasi, dengan berbagai bentuk sep[erti surat pernyataan hutang yang menjamin memberikan bunga pinjaman pada uang yang mereka pinjamkan pada seseorang.
4. Sebutkan lembaga keuangan non bank itu apa saja?
Jawab:
4. # Perusahaan asuransi
# Lemabaga dana pension
# Perusahaan investasi
# Perusahaan pembiayaan
# Pegadaian.
a. Uang fiat,
b. Uang komoditas,
c. Uang hamper likuid ?
Jawab :
1. a. Uang fiat :
Adalah komoditas yang diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai intristiknya atau intrinsic value-nya). Contoh paling mudah adalah uang kertas Rp 100.000,00 yang anda terima. Nilai nominal uang kertas tersebut adalah jauh lebih tinggi dari nilaikertasnya. Tetapi mengapa masyarakat menerima bahwa selembar kertas yang nilainya tidak seberapa tersebut dapat digunakan untuk berbelanja senilai Rp 100.000,00? Karena pemerintah telah menetapkannya berdasarkan keputusan resmi, sehingga masyarakat menjadi percaya.
b. Uang komoditas (commodity money) :
Adalah uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri. Contohnya, pada masa lalu nilai sekeping uang perunggu adalah lebih kecil dari nilai satu keping uang perak, tetapi satu keeping uang perak nilainya lebih kecil dari nilai satukeping uang emas, sebab nilai perunggu lebih murah dari perak, sedangkan nilai perak lebih murah dari emas.
c. Uang hampir likuid sempurna (near money) :
Salah satu syarat suatu aset untuk dapat digunakan sebagai uang adalah likuiditasnya. Uang fiat dan uang komoditas adalah uang yang likuidnya sempurna, sehingga untuk digunakan tidak perlu ditukar atau dicairkan terlebih dahulu . selain kedua jenis uang tersebut ada juga aset financial yang berfungsi sebagai uang namun untuk menggunaknnya harus ditukarkan/dicairkan terlebih dahulu. Misalnya uang dalam bentuk cek (demand deposit) dapat diterima sebagai alat pembayaran. Namun tidak semua pelaku kegiatan ekonomi mau menerimanya. Bukan karena tidak percaya, tetapi bila ingin digunakan harus ditukarkan ke dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Karena itu walaupun dapat digunakan sebagai uang, cek bukanlah subtitusi sempurna bagi uang kertas/logam.
2. Sebutkan apa fungsi uang?
Jawab:
2. # Satuan hitung (unit of account)
# Alat transaksi (medium of exchange)
# Penyimpanan nilai (store of value)
# Standar pembayaran di masa mendatang (standard of deferred payment)
3. Sebutkan dan jelaskan apa motivasi orang memegang uang?
Jawab:
3. Teori yang menjelaskan mengennai permintaan uang dapat dibedakan menjadi teori klasik dan teori keynesia, berikut adalah penjabarannya:
# Teori klasik :
Menurut teori klasik, misalnya ada seorang pedagang ia membutuhkan uang hanya sebagai alat tukar.
# Teori keynesia :
Menurut teori keynesia ada tiga macam motivasi orang memegang uang, diantaranya:
a. Motivasi transaksi
Motivasi ini sama dengan teori klasik, masyarakat memegang uang untuk mempermudah dirinya dalam melakukan kegiatan transaksi sehari-hari.
b. Motivasi berjaga-jaga
Motivasi ini digunakan oleh banyak masyarakat dengan maksud memegang uang untuk berjaga-jaga jikalau ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnyasakit atau terkena bencana.
c. Motivasi spekulasi (mendapat keuntungan)
Motivasi ini digunakan oleh masyarakat untuk mencari keuntungan, karena menurut teori keynesia masyarakat memiliki motivasi untuk memegang uang untuk mencari keuntungan adalah salah satu aset terbaik dalam kehidupannya, di tambah lagi dengan aset lainnya. Yaitu obligasi, dengan berbagai bentuk sep[erti surat pernyataan hutang yang menjamin memberikan bunga pinjaman pada uang yang mereka pinjamkan pada seseorang.
4. Sebutkan lembaga keuangan non bank itu apa saja?
Jawab:
4. # Perusahaan asuransi
# Lemabaga dana pension
# Perusahaan investasi
# Perusahaan pembiayaan
# Pegadaian.
Selasa, 17 Mei 2011
tugas 4
Macam - Macam Ongkos/Biaya Produksi
Kurva ongkos adalah kurva yang menujukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output. Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
Jumat, 15 April 2011
Teori Organisasi Umum1
Pasar Untuk
Barang-barang Hasil
Produksi
Penjelasan:
Dalam tugas ini saya mengambil contoh dari pabrik ternama, PT Reckitt Benckiser Indonesia. PT ini memproduksi sabun, obat nyamuk, anti septic, obat dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Dari diagram aliran sirkulasi mekanisme harga. Kami akan menjelaskan tentang 3 unsur dalam diagram tersebut. Diantaranya : What, How dan Form Whom. Berikut adalah penjabarannya :
WHAT (Apa) : PT. Reckitt menentukan barang apa yang dibutuhkan pasar atau Rumah Tangga , di lihat dari barang-barang atau hasil produksi yang daapat memberikan kepuasan pelanggan serta keuntungan bagi perusahaan. Dilihat dari daerahnya, Indonesia adalah Negara tropis, maka dari itu PT. Reckitt mernyediakan obat nyamuk, sabun dan obat antiseptic, untuk menjaga kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
HOW (Bagaimana) : Bagaimana cara PT. Reckitt memproduksi barang kebutuhan masyarakat tersebut dengan mengkombinasikan faktor – faktor produksi yang tersedia di pasar faktor produksi (Rumah Tangga) yang memberikan biaya minimum, keuntungan maksimum dengan kualitas yang baik untuk para pengguna, dengan memaksimalkan hasil produksi dan meminimumkan harga penjualahn untuk para konsumen, agar para konsumen tertarik dan puas, apa lagi sampai para pengguna tertarik hingga terus menggunakan barang-barang produksi PT. Reckitt.
FOR WHOM : PT. Reckitt akan mengklasifikasikan produk – produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Contoh memproduksi sabun, obat nyamuk dan antiseptic. Dari ukuran sabun yang bervarasi mulai dari yang kecil, sedang dan besar, lalu obat nyamuk dan antiseptic. Serta untuk mendapatkan variasi yang lebih, PT. Reckitt menambahkan produk-produk bonus dengan tambahan 10% atau 50% di dalam bagian produk yang di produksinya.
Barang-barang Hasil
Produksi
Penjelasan:
Dalam tugas ini saya mengambil contoh dari pabrik ternama, PT Reckitt Benckiser Indonesia. PT ini memproduksi sabun, obat nyamuk, anti septic, obat dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Dari diagram aliran sirkulasi mekanisme harga. Kami akan menjelaskan tentang 3 unsur dalam diagram tersebut. Diantaranya : What, How dan Form Whom. Berikut adalah penjabarannya :
WHAT (Apa) : PT. Reckitt menentukan barang apa yang dibutuhkan pasar atau Rumah Tangga , di lihat dari barang-barang atau hasil produksi yang daapat memberikan kepuasan pelanggan serta keuntungan bagi perusahaan. Dilihat dari daerahnya, Indonesia adalah Negara tropis, maka dari itu PT. Reckitt mernyediakan obat nyamuk, sabun dan obat antiseptic, untuk menjaga kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
HOW (Bagaimana) : Bagaimana cara PT. Reckitt memproduksi barang kebutuhan masyarakat tersebut dengan mengkombinasikan faktor – faktor produksi yang tersedia di pasar faktor produksi (Rumah Tangga) yang memberikan biaya minimum, keuntungan maksimum dengan kualitas yang baik untuk para pengguna, dengan memaksimalkan hasil produksi dan meminimumkan harga penjualahn untuk para konsumen, agar para konsumen tertarik dan puas, apa lagi sampai para pengguna tertarik hingga terus menggunakan barang-barang produksi PT. Reckitt.
FOR WHOM : PT. Reckitt akan mengklasifikasikan produk – produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Contoh memproduksi sabun, obat nyamuk dan antiseptic. Dari ukuran sabun yang bervarasi mulai dari yang kecil, sedang dan besar, lalu obat nyamuk dan antiseptic. Serta untuk mendapatkan variasi yang lebih, PT. Reckitt menambahkan produk-produk bonus dengan tambahan 10% atau 50% di dalam bagian produk yang di produksinya.
Selasa, 05 April 2011
Tugas softskill3
“Tabel Pembelian Cabai Pasar Induk”
Harga cabai perkilo adalah 2000 jadi setiap uang yang harus dikeluarkan itu adalah cabai yang diambil /kg dikali dengan harga cabai..
Contohnya kita ingin membeli 3kg cabai,dan harga cabainya 2000/kg jadi uang yang kita kluarkan adalah 6000 …
The Law of diminishing Marginal Utility adalah hukum pertambahan manfaat yang makin menurun. Pada awalnya penambahan konstan suatu barang akan akan memberikan tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja bertambah menurun bahkan bertambah menjadi negative.
Harga cabai perkilo adalah 2000 jadi setiap uang yang harus dikeluarkan itu adalah cabai yang diambil /kg dikali dengan harga cabai..
Contohnya kita ingin membeli 3kg cabai,dan harga cabainya 2000/kg jadi uang yang kita kluarkan adalah 6000 …
The Law of diminishing Marginal Utility adalah hukum pertambahan manfaat yang makin menurun. Pada awalnya penambahan konstan suatu barang akan akan memberikan tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja bertambah menurun bahkan bertambah menjadi negative.
Tugas softskill2
• Permintaan
Grafik permintaan:
* semakin harganya murah maka semakin banyak peminatnya
* semakin harganya mahal maka semakin sedikit peminatnya
• penawaran
Grafik permintaan:
* saat harga/barang lagi maka naik semakin banyak permintaanya.
* Harga/barang turun maka semakin trun juga permintaanya.
______________________________________________________________________________
• Permintaan(Demand)
Ini adalah Grafik dari permintaan cabai di Pasar Induk..
Yang diketahui persamaan permintaan adalah:
Qd=150-2p dengan grafik seperti gambar dibawah ini.
Dengan memperhatikan contoh grafik seperti gambar di atas..maka kita bias mengambil kesimpulan yaitu:
- semakin harganya murah maka peminatnya pun semakin banyak..
- tetapi..jika harganya semakin mahal maka peminatnya pun akan berkurang.
Dan sebagai contoh:
Jika harga cabai 150 rb dan yang berminat untuk membeli cabai di Pasar Induk hanya 2 orang..
tetapi jika harga cabai hanya 2 rb maka yang berminat untuk membeli cabai sekitar 150 orang.
• penawaran(suply)
Ini adalah Grafik dari penawaran harga cabai di Pasar Induk..
Yang diketahui persamaan permint
aan adalah:
Qs=-450+13p dengan grafik seperti gambar dibawah ini
Dengan memperhatikan contoh grafik seperti gambar di atas..maka kita bias mengambil kesimpulan yaitu:
- saat harga/barang lagi maka naik semakin banyak permintaanya.
- Harga/barang turun maka semakin trun juga permintaanya.
Maka untuk mencapai Equilibrum kita gunakan cara Qs = Qd
Qs = Qd
150 – 2p= -450+13p
150+450= 2p+13p
600= 15p
P= =40
Maka kita dapat hasilnya yaitu 40.
Dan jika kita ingin mencari Qd dan Qs ‘a maka masukkan hasil yang tadi k’P’a
Agar kita bisa megetahui hasil dari penawaran dan permintaan maka kita cari Qd dan Qs’a agar tau apakah seimbang atau lebih banyak di penawaran atau gak lebih banyak di Permintaan.
Sekarang kita cari Qd dan Qs’a agar bias mengetahui hasilnya.
Qd = 150-2p Qs = -450+13p
=150-2(40) = -450+13(40)
=150-80 = -450+520
=70 =70
Setelah dicari…dan hasilnya pun seimbang atau sama,yaitu 70.maka kita buat grafik’a seperrti gambar dibawah:
• Grafik Permintaan dan penawaran Cabai di Pasar Induk.
Hasil dari pasar Induk adalah..
Penawaran dan permintaan seimbang
Hasilnya rata.
Grafik permintaan:
* semakin harganya murah maka semakin banyak peminatnya
* semakin harganya mahal maka semakin sedikit peminatnya
• penawaran
Grafik permintaan:
* saat harga/barang lagi maka naik semakin banyak permintaanya.
* Harga/barang turun maka semakin trun juga permintaanya.
______________________________________________________________________________
• Permintaan(Demand)
Ini adalah Grafik dari permintaan cabai di Pasar Induk..
Yang diketahui persamaan permintaan adalah:
Qd=150-2p dengan grafik seperti gambar dibawah ini.
Dengan memperhatikan contoh grafik seperti gambar di atas..maka kita bias mengambil kesimpulan yaitu:
- semakin harganya murah maka peminatnya pun semakin banyak..
- tetapi..jika harganya semakin mahal maka peminatnya pun akan berkurang.
Dan sebagai contoh:
Jika harga cabai 150 rb dan yang berminat untuk membeli cabai di Pasar Induk hanya 2 orang..
tetapi jika harga cabai hanya 2 rb maka yang berminat untuk membeli cabai sekitar 150 orang.
• penawaran(suply)
Ini adalah Grafik dari penawaran harga cabai di Pasar Induk..
Yang diketahui persamaan permint
aan adalah:
Qs=-450+13p dengan grafik seperti gambar dibawah ini
Dengan memperhatikan contoh grafik seperti gambar di atas..maka kita bias mengambil kesimpulan yaitu:
- saat harga/barang lagi maka naik semakin banyak permintaanya.
- Harga/barang turun maka semakin trun juga permintaanya.
Maka untuk mencapai Equilibrum kita gunakan cara Qs = Qd
Qs = Qd
150 – 2p= -450+13p
150+450= 2p+13p
600= 15p
P= =40
Maka kita dapat hasilnya yaitu 40.
Dan jika kita ingin mencari Qd dan Qs ‘a maka masukkan hasil yang tadi k’P’a
Agar kita bisa megetahui hasil dari penawaran dan permintaan maka kita cari Qd dan Qs’a agar tau apakah seimbang atau lebih banyak di penawaran atau gak lebih banyak di Permintaan.
Sekarang kita cari Qd dan Qs’a agar bias mengetahui hasilnya.
Qd = 150-2p Qs = -450+13p
=150-2(40) = -450+13(40)
=150-80 = -450+520
=70 =70
Setelah dicari…dan hasilnya pun seimbang atau sama,yaitu 70.maka kita buat grafik’a seperrti gambar dibawah:
• Grafik Permintaan dan penawaran Cabai di Pasar Induk.
Hasil dari pasar Induk adalah..
Penawaran dan permintaan seimbang
Hasilnya rata.
Langganan:
Postingan (Atom)